Selamat Datang di Web Kami

Case Study (Yani Ika Rusmawati, SPd)

Rabu, 18 Mei 20110 komentar

SEMANGAT TURUN DI TENGAH PROSES PEMBELAJARAN

OLEH : YANI IKA RUSMAWATI,S.Pd.

SMPN 2 GIRITONTRO

Hari ini Jum’at,19 November 2010 saya mengajar IPA Kelas 8b pada materi Usaha dan Energi dengan Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha,gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari dan Kompetensi Dasar 5.3 Menjelaskan bentuk-bentuk energi dan perubahannya, prinsip USAHA DAN ENERGI serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pukul 09.40 WIB saya masuk kelas 8b dan meminta anak-anak untuk masuk ke laburatorium IPA. Spontan anak-anak bersorak dan berkata ”asyik” begitu. Setelah sampai di laboratorium anak-anak ramai memilih tempat duduk. Melihat hal demikian saya baru sadar kalau saya lupa tidak membentuk kelompok terlebih dahulu sehingga anak-anak bisa langsung duduk mengelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

Setelah anak-anak duduk saya mengucapkan salam yang kemudian dijawab oleh anak-anak. Saya memulai pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Kemudian saya memberi motifasi pada anak-anak dengan sedikit pertanyaan. Saya bartanya ”Anak-anak, apa yang kita rasakan kalau tidak makan?”. Anak-anak serempak menjawab ”lapar buk”. ”Bagus” kata saya . Saya bertanya lagi ”Kalau kita merasa lapar tetapi tidak makan, apa yang kita rasakan pada tubuh kita?”. Lalu Budi menjawab ”lemas buk” saya bertanya lagi ”mengapa?” kali ini ganti Anita yang menjawab ” Dalam makanan mengandung energi ”. Saya merasa senang ketika itu ternyata ada respon dari anak-anak.

Selanjutnya saya membentuk kelompok. Tiap-tiap kelompok ada yang 6 anak ada yang 5 anak. Kemudian saya memberi petunjuk pada anak-anak tentang praktikum yang harus mereka kerjakan hari ini dengan peralatan dan LKS yang sadah saya sediakan di meja masing-masing kelompok. Setelah merasa cukup saya mempersilahkan anak-anak untuk mulai melakukan praktikum. Saya mengamati saat mereka melakukan praktikum. Ternyata disetiap kelompk yang terdiri dari 6 dan 5 anak itu mesti ada 1 atau 2 orang anak yang terlihat tidak aktif dan bahkan bermain-main sendiri. Seperti Ekawati yang terlihat melamun, Beni yang mengantuk, Heru yang malah menggoda temannya, dan masih ada beberapa yang lain. Selah saya fikir hal ini terjadi mungkin karena praktikum yang mudah sedangkan anggota kelompok yang terlalu banyak, sehingga yang aktif Cuma 3 atau 4 anak saja ditiap kelompok.

Setelah praktikum selesai saya meminta anak untuk menyampaikan hasilnya. Kebanyakan anak yang aktif berdiskusi adalah anak yang tadi juga aktif dalam melakukan praktikum. Dalam hal ini saya merasa kecewa karena sebelum pelajaran tadi anak-anak terlihat bersemangat tetapi diakhir pelajaran banyak terlihat diam. Saya merasakan proses pembelajaran kali ini belum berhasil secara maksimal.

Karena jam pelajaran tinggal sebentar, saya dan anak-anak membuat kesimpulan dan saya juga sedikit memberi evaluasi pada anak-anak. Tidak lupa pula saya memberi PR kemudian berdoa lalu pulang.

Share this article :

Posting Komentar

 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger